Jurnalis dalam membuat berita publik tentang Pemilu bertujuan untuk membawa kandidat secara kontinyu untuk terlibat konflik lebih jauh atau tidak dengan jurnalis, yang tidak memiliki kepentingan untuk melanjutkan jenis liputan yang paling disukai politisi dan sejumlah kepentingan lain yang dipertimbangkan untuk meneruskan berita yang secara tipikal tidak disukai oleh politisi. Pemilih rasional berusaha mencari informasi yang bertujuan untuk membantu mereka membentuk opini atau membuat pilihan yang bijaksana, mereka akan mencari inform asi
tentang permasalahan yang kontroversial. Ketika elit politik mencapai konsensus dalam sebuah
kebijakan, kebijakan ini akan diterapkan dengan tidak melihat pihak mana yang kemudian unggul dalam pemilu, jika seperti ini maka tidak ada alasan bagi setiap pemilih untuk memikirkan pihak mana yang lebih baik serta kandidat mana yang lebih disukai. Sementara, jika elit politik tidak setuju, maka hasil pemilu dapat menentukan kebijakan apa yang akan diterapkan, sehingga memberi kesempatan pemilih untuk memberi sedikit rangsangan perhatian. Dengan alasan inilah saya mencapai kesimpulan bahwa pemilih rasional dilibatkan dalam konflik politik, dan kemudian dikecewakan oleh konsensus politik.
kebijakan, kebijakan ini akan diterapkan dengan tidak melihat pihak mana yang kemudian unggul dalam pemilu, jika seperti ini maka tidak ada alasan bagi setiap pemilih untuk memikirkan pihak mana yang lebih baik serta kandidat mana yang lebih disukai. Sementara, jika elit politik tidak setuju, maka hasil pemilu dapat menentukan kebijakan apa yang akan diterapkan, sehingga memberi kesempatan pemilih untuk memberi sedikit rangsangan perhatian. Dengan alasan inilah saya mencapai kesimpulan bahwa pemilih rasional dilibatkan dalam konflik politik, dan kemudian dikecewakan oleh konsensus politik.
Dengan demikian, warga yang rasional bersifat ambivalen terhadap konflik alit, termasuk konflik antara politisi dan jurnalis. Mereka, seperti yang telah diindikasikan, terikat oleh elit dan mereka ingin mengetahui kedua sisi. Nemun, mereka juga ingin membatasi perhatian mereka pada politik, dan jika elit terlibat terlalu jauh d alam pertikaian, maka perhatian terhadap konflik akan kehilangan nilainya sebagai sesuatu yang heroistik. Seperti halnya orang tua jengkel yang sedang memarahi anaknya dengan menyuruh mereka untuk mengurusi masalah mereka sendiri.
Masyarakat berharap tidak akan berperan sebagai pihak penengah dalam sejumlah isu yang menyangkut pertikaian ideologis, apalagi kepentingan pribadi elit yang menjadi pemicu pertikaian tersebut. Sehingga, warga yang rasional menjadi tidak sabar dengan elit yang selalu
bersikap tidak setuju, menarik kembali perhatian, kepercayaan, atau piliahn dari warga. Dengan mensintesis tiga hal terakhir, sehingga dapat dikatakan bahwa warga yang rasional sebanrnya ingin dipertemukan dengan sebagian saja dari konflik elit, dan bukan semua konfli k yang terlalu banyak tersebut.
bersikap tidak setuju, menarik kembali perhatian, kepercayaan, atau piliahn dari warga. Dengan mensintesis tiga hal terakhir, sehingga dapat dikatakan bahwa warga yang rasional sebanrnya ingin dipertemukan dengan sebagian saja dari konflik elit, dan bukan semua konfli k yang terlalu banyak tersebut.