Senin, 13 Februari 2012

Problematik sebuah kebudayaan


Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, dan bangsa) memiliki kebudayaan tersendiri, sebab kebudayaan yang diciptakan sekelompok manusia dengan wilayah yang berbeda-beda akan menghasilkan kerangaman kebudayaan. Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan kelompok lain, dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.

Dalam rangka memenuhi hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia lain, maka akan terjadi pula hubungan antar persekutuan hidup manusia, dari waktu kewaktu sepajang kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik budaya. Maka dengan ini kita akan mengenal dan mengetahui problematik kebudayaan mulai terjadi, dapat kita lihat dalam beberapa hal, sebagai berikut :

     1.  Pewarisan kebudayaan
Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinampungan. Pewarisan budaya bersifat vertikal artinya budaya di wariskan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya untuk digunakan, dan selajutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang.

Pewarisan kebudayaan dilakukan secara enkulturisasi dan sosialisasi. Enkulturisasi (pembudayaan) adalah proses mepelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan hidup dalam kebudayaanya. Proses enkulturisasi dilakukan mulai sejak kanak-kanak (bermula dari lingkungan keluarnga, teman bermain, dan masyarakat luas). Sosialisasi adalah proses pemasyarakatan dengan jalan individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakatnya.

Dalam pewarisan budaya, maka akan mucul masalah antara lain : sesuai atau tidak sesuai budaya warisan dengan dinamika masyarakat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya, akan menimbulkan lahirnya budaya baru yang tidak sesuai dengan dengan budaya warisan.
      
     2. Perubahan kebudyaan
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayan di dalamnya mencakup perkembangan kebudayaan, diantaranya pembagunan dan modernisasi termaksut perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan akan menimbulakan masalah, jika perubahan tersebut bersifat regress (kemuduran) bukan progress (kemajuan), bahkan perubahan kebudayaan akan berakibat buruk jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

3. Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayan iyalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lain, misalnya, kebudayaan barat masuk dan memengaruhi kebudayaan timur. Penyebaran kebudayaan menurut sejarahwan Arnold J. Toynbee merumus, beberapa dalil tentang radiasi budaya sebagai berikut :

Pertama : aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak keseluruhan, melainkan individual, misal kebudayaan barat masuk ke budaya timur, tidak secara menyeluruh tapi hanya sebagian unsur kebudayan barat saja yang bisa masuk, contohnya unsur teknologi, sedangkan yang lain tidak diterima dalam kebudayaan timur.

Kedua : jika satu unsur budaya masuk, misalnya teknologi, maka akan membawa unsur budaya yang lain, sebab unsur teknologi asing yang di adopsi akan membawa nilai-nilai budaya asing pula, melalui orang asing yang berkerja di industri teknologi tersebut.

Ketiga : aspek atau unsur budaya tidak berbahanya bagi tanah asal budaya, tapi akan berbahanya bagi masyarakat yang didatangi.

Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah:  masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya dapat berdampak negatif, bagi sebagian masyarakat Indonesia, misalnya, pola hidup konsumtif, hidonisme, pragmatis, dan individualistik. Akibatnya nilai budaya bangsa, seperti rasa kebersamaan dan kekeluarngaan lambat laun akan hilang dari masyarakat Indonesia.