Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, dan bangsa) memiliki
kebudayaan tersendiri, sebab kebudayaan yang diciptakan sekelompok manusia
dengan wilayah yang berbeda-beda akan menghasilkan kerangaman kebudayaan. Kebudayaan
yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan
kelompok lain, dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan
hidup manusia.
Dalam rangka memenuhi hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia
lain, maka akan terjadi pula hubungan antar persekutuan hidup manusia, dari
waktu kewaktu sepajang kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula
mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai
pemilik budaya. Maka dengan ini kita akan mengenal dan mengetahui problematik
kebudayaan mulai terjadi, dapat kita lihat dalam beberapa hal, sebagai berikut
:
1. Pewarisan kebudayaan
Pewarisan kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikan, dan
pemakaian kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinampungan. Pewarisan
budaya bersifat vertikal artinya budaya di wariskan dari generasi terdahulu ke
generasi berikutnya untuk digunakan, dan selajutnya diteruskan kepada generasi
yang akan datang.
Pewarisan kebudayaan dilakukan secara enkulturisasi dan sosialisasi. Enkulturisasi
(pembudayaan) adalah proses mepelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan hidup dalam kebudayaanya. Proses
enkulturisasi dilakukan mulai sejak kanak-kanak (bermula dari lingkungan
keluarnga, teman bermain, dan masyarakat luas). Sosialisasi adalah proses
pemasyarakatan dengan jalan individu menyesuaikan diri dengan individu lain
dalam masyarakatnya.
Dalam pewarisan budaya, maka akan mucul masalah antara lain : sesuai atau
tidak sesuai budaya warisan dengan dinamika masyarakat sekarang, penolakan
generasi penerima terhadap warisan budaya, akan menimbulkan lahirnya budaya
baru yang tidak sesuai dengan dengan budaya warisan.
2. Perubahan kebudyaan
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidak sesuaian di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan. Perubahan kebudayan
di dalamnya mencakup perkembangan kebudayaan, diantaranya pembagunan dan
modernisasi termaksut perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan akan menimbulakan masalah, jika perubahan tersebut
bersifat regress (kemuduran) bukan progress (kemajuan), bahkan perubahan
kebudayaan akan berakibat buruk jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung
cepat, dan diluar kendali manusia.
3. Penyebaran kebudayaan
Penyebaran kebudayan iyalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan
dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari suatu masyarakat ke masyarakat
lain, misalnya, kebudayaan barat masuk dan memengaruhi kebudayaan timur. Penyebaran
kebudayaan menurut sejarahwan Arnold J. Toynbee merumus, beberapa dalil tentang
radiasi budaya sebagai berikut :
Pertama : aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak keseluruhan,
melainkan individual, misal kebudayaan barat masuk ke budaya timur, tidak
secara menyeluruh tapi hanya sebagian unsur kebudayan barat saja yang bisa
masuk, contohnya unsur teknologi, sedangkan yang lain tidak diterima dalam
kebudayaan timur.
Kedua : jika satu unsur budaya masuk, misalnya teknologi, maka akan
membawa unsur budaya yang lain, sebab unsur teknologi asing yang di adopsi akan
membawa nilai-nilai budaya asing pula, melalui orang asing yang berkerja di
industri teknologi tersebut.
Ketiga : aspek atau unsur budaya tidak berbahanya bagi tanah asal
budaya, tapi akan berbahanya bagi masyarakat yang didatangi.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah: masyarakat penerima akan kehilangan
nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh
globalisasi budaya dapat berdampak negatif, bagi sebagian masyarakat Indonesia,
misalnya, pola hidup konsumtif, hidonisme, pragmatis, dan individualistik. Akibatnya
nilai budaya bangsa, seperti rasa kebersamaan dan kekeluarngaan lambat laun
akan hilang dari masyarakat Indonesia.