Kamis, 21 Juli 2011

Definisi Filsafat

Apakah benar bahwa filsafat akan mengakibatkan kekafiran ? Saya kira itu paradikma yang terlalu naif, banyak orang yang tak bersentuhan dengan filsafat menjadi kafir bahkan atheis. Sebaliknya, tak jarang pula banyak mereka yang bergelut dengan filsafat semakin mapan keimanannya.

Secara etimologi, istilah fisafat merupakan derivasi dari kata "falsafah” (bahasa Arab) yang diadopsi dari bahsa Yunani, yaitu dari kata "Philoshopia” yang terbentuk dari dua kata; "philien/philo” yang berarti cinta dan "shopia” yang berarti kebijaksanaan. Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan orangnya disebut "filosof”. Orang yang pertama kali memakai kata "filsafat” adalah Phytaghoras, filosof Yunani (582-496 SM).

Menurut Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu yang berbicara tentang hakikat sesuatu.sedangkan menurut santrinya, Aristoteles, filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, matematika, metafisika, fisika, dan pengetahuan praksis. Bagi filosof muslim al-Farabi filsafat adalah ilmu yang bertugas untuk mengetahui semua yang ada karena ia ada.

Imanuel Kant (1724-1804) filosof abad renainses dari Jerman, filsafat adalah ilmu pengetahuan mengenai pokok pangkal dari segala perbuatan dan pengetahuan. Filsafat bagi Bertran Russel ialah kegiatan berfikir kritis yang bersifat serius. Fungsi filsafat bagi Russel sebagai pengkritik pengetahuan, mengkritisi asas-asas ilmu pengetahuan. Ia mengatakan filsafat adalah menjawab pertanyaan tinggi (sulit) yang tidak dapat dijawab oleh sains. (Ahmad Tafsir: Filsfat Umum)

Bagi William James, filsafat adalah kumpulan pertanyaan yang belum terjawab oleh sains secara memuaskan. Sedangkan menurut Fung Yu Lan filosof dari dunia Timur, filsafat adalah pikiran sistematis dan merupakan refleksi tentang kehidupan.

Dalam khazanah keilmuan Islam pengertian filsafat disejajarkan dengan pengertian “Hikmah”. Bagi dunia Islam filsafat adalah hikmah itu sendiri. Seperti yang dikatakana oleh Ibn Abbas hikmah adalah ucapan yang rasional yang dipelihara oleh kekuatan empirik.

Meskipun pengertian filsafat yang diberikan oleh para ahli filsafat baik Barat maupun Timur, klasik maupun modern berbeda-beda, namun dari semua definisi tersebut dapat diambil kesimpulan yang mengarahkan pada kesamaan pengertian filsafat:
1. filsafat merupakan proses pencarian kebenaran.
2. filsafat merupakan proses berfikir yang mendalam
3. filsafat adalah pencarian hakikat dari sesuatu hal yang ada.

Hadirnya filsafat bahasa dalam dunia filsafat merupakan pendatang baru. Filsafat bahasa baru berkembang sekitar abad keduapuluhan, setelah munculnya linguistik modern yang digawangi oleh tokoh strukturalis yaitu Mongin Ferdinand Saussure (1857-1913).

Menurut Verhaar pengertian filsafat bahasa mengandung dua makna yaitu; (1) filsafat mengenai bahasa, dan (2) filsafat berdasarkan bahasa. Dalam pengertian pertama bahasa dijadikan sebagai objek berfilsafat, seperti ilmu bahasa, psikolinguistik, sejarah asal usul bahasa. Dalam pengertian kedua bahasa dijadikan sebagai landasan atau acuan dalam berfilsafat. Dalam hal ini, menurut Verhaar bahasa mengandung dua pengertian; bahasa eksklusif yaitu bahasa komunikasi sehari-hari yang dipakai sebagai pedoman filsafat analitik dan bahasa inklusif yaitu bahasa musik, bahasa cinta, bahasa alam yang dijadikan arahan dalam hermeneutika. (R. Mustansyir: Filsafat Bahasa)

Menurut R. Mustansyir filsafat bahasa adalah penyelidikan secara mendalam terhadap bahasa yang dipergunakan dalam filsafat, sehingga dapat dibedakan pernyataan filsafat yang bermakna dan tidak bermakna.

Filsafat bahasa, kata Asep A. Hidayat dalam Filsafat Bahasa, pengertiannya dapat ditinjau dari dua pandangan yaitu; filsafat sebagai sebuah ilmu dan sebagai sebuah metode. Jadi menurut A. A. hidayat filsafat bahasa dalam pengertian sebagai ilmu adalah kumpulan dari hasil pemikiran filosof tentang hakikat bahasa yang disusun secara sisitematis untuk dipelajari dengan menggunakan metode tertentu. Sedangkan pengertian filsafat bahasa sebagai sebuah metode adalah metode berfikir secara mendalam, logis, dan universal mengenai hakikat bahasa.