Selasa, 05 Juli 2011

Sekilas Sastra Bandingan

Sastra bandingan awalnya memang berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Aliran Perancis berpendapat bahwa sastra bandingan adalah kajian perbandingan dua karya satra atau lebih lebih dengan penekanan pada aspek karya satra itu sendiri. (Trisma & Sulistiati, 2002 : 3).
Sastra bandingan adalah sebuah studi teks across cultural. Studi ini merupakan upaya interdisipliner, yakni lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingankan dua atau lebih periode yang berbeda. Sedangkan konteks tempat, akan mengikat satra bandingan menurut wilayah geografis sastra. Konsep ini merepresentasikan bahwa sastra bandingan memang cukup luas, bahkan pada perkembangan selanjutnya konteks sastra bandingan tertuju pada bandingan sastra dengan bidang lain. Bandingan ini, guna merunut keterkaitan antar aspek kehidupan (Endraswara, 2008 : 128).
Benedecto crose (Giffod,1995:1), berpendapat bahwa studi sastra bandingan adalah kajian yang berupa eksplorasi perubahan (vicissitude), alterna-tion (penggatian), pengembangan (develpment), dan perbedaan timbal balik di antara dua karya atau lebih. Sastra bandingan terkait dengan ihwal tema dan idea sastra.
Dalam pandangan Jost (dalam Rahman, 2000) sastra bandingan juga dapat meliputi aspek: pengaruh, sumber ilham (acuan), proses pengambilan ilham atau pengaruh dan tema dasar. Dalam kaitan ini ada empat kelompok kajian sastra bandingan jika dilihat dari aspek objek garapan yaitu; Pertama, kategori yang melihat hubungan karya sastu dengan lainnya dengan menelusuri juga kemungkinan adanya pengaruh satu karya terhadap karya yang lain. Termasuk dalam interdispliner dalam sastra bandingan adalah filsafat, sosiologi agama dn sebagainya. Kedua, kategori yang mengkaji tema karya sastra. Ketiga, kajian terhadap gerakan atau kecenderungan yang menandai suatu peradaban. Keempat, analisis bentuk karya sastra (genre).

Dalam lingkup kajian demikian, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni: (1) kajian persamaan dan (2) kajian konsep pengaruh. Kajian persamaan, tidak selau menjawab masalah; mengapa terdapat persamaan namun juga lebih kepada apabila dua karya sastra memiliki kesamaan berarti ada hal paralel dalam bidang tertentu (kasim, 1996:17-18).