Iklan
kopi saset Top Kopi jika dicermati
selain terdapat muatan ideologi, sejatinya juga terdapat permainan-permainan
tanda. Tanda itu merupakan representasi dari gejala yang dimiliki sejumlah
kriteria seperti nama (sebutan), logo, peran, fungsi, tujuan, dan keinginan.
Tanda itu berada diseluruh kehidupan manusia, maka itu berarti tanda dapat pula
berada pada kebudayaan manusia, dan menjadi sistem tanda yang dapat digunakan
sebagai pengatur kehidupan manusia[1].
Gambar 1
Lalu
dimanakah letak permainan tanda dalam iklan kopi saset Top Kopi, jika kita mau mencermati permainan tanda itu terdapat
pada logo kopi saset Top Kopi (lihat gambar 1). Tidakkah loga kopi
saset Top Kopi mirip atau ada
kesamaan dengan logo Star Back coffee (lihat gambar 2), lalu pertanyaannya kenapa
kejadian ini terjadi?, karena pastinya ini bukan dalam posisi netral yang tidak
memiliki maksut dan tujuan tertentu. Jika kita kembali pada asumsi tanda diatas
bahwa tanda merupakan sistem tanda yang dapat digunakan untuk mengatur atau
mengkontrol kehidupan manusia, baik secara sadar maupun tidak sadar (lebih mengarah
pada sugesti). Dapat dipastikan logo yang digunakan kopi saset Top Kopi ditujukan untuk mengkontrol
masyarakat untuk menciptakan gerakan konsumsi (konsumerisme).
Gambar 2
Permainan tanda dalam logo
kopi saset Top Kopi merupakan wujud
gerakan imitasi dari produk Star Back
coffee, yang
digunakan untuk menjaring kelas menengah-bawah yang dimungkinkan memiliki
keinginan untuk menikmat Star Back coffee,
yang cederung menjadi konsumsi kelas atas. Ini dilatari konsumsi pada
postmodernisme esensi konsumsi sudah mengalami pergeseran. Konsumsi saat ini
lebih cenderung kepada produknya (yang didalamnya termuat nama dan logo), bukan
kepada velue atau fungsinya. Luis
Althuser mengatakan, bahwa dalam budaya kontemporer, banyak masyarakat
melakukan konsumsi secara salah, sebab berkonsumsi bukan karena fungsi tapi
semata hanya esitensi (gaya hidup
seseorang) yang lebih menojolkan ke identitas.
Permainan
tanda ini merupakan wujud kelas sosial dijadikan objek yang ditawarkan melalui
logo yang digunakan dalam kopi saset Top
Kopi. Dimana dalam budaya kontemporer konsumsi menjadi identitas manusia.
Fenomena ini akhirnya memicu munculnya gerakan masyarakata menengah-bawah berusaha
untuk meniru gaya hidup kelas atas, meskipun barang/produk yang digunakan
palsu. Dari fenomena ini ditengarai menjadi pemicu atau sebab kenapa kopi saset
Top Kopi menggunakan logo yang mirip
dengan logo Star
Back coffee.
[1]
Sobur,
Alex. 2004. Analisis Teks Media, Suatu
Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. hal
124